Kebohongan-Kebohongan Pelajar Di Sekolah

Walaupun belajar bisa di mana saja, tetapi tidak bisa dimungkiri lagi bahwasanya sekolah adalah tempat yang paling pas dan sesuai untuk bel...

Walaupun belajar bisa di mana saja, tetapi tidak bisa dimungkiri lagi bahwasanya sekolah adalah tempat yang paling pas dan sesuai untuk belajar. Namun yang namanya anak muda, apalagi di usia-usia remaja, pemberontakan adalah kata wajib yang harus ada dalam hidup, termasuk memberontak dari peraturan-peraturan yang ada di sekolah.

 Nah, sadar atau tidak, kalian pasti pernah memberontak di sekolah dengan melakukan hal-hal di bawah ini:


1.     PR

PR adalah dua huruf yang menggelisahkan para pelajar. termasuk gue. PR di sini is homework, atau bila di-bahasa-ndonesia-kan adalah Pekerjaan Rumah. Namun, apakah Pekerjaan Rumah itu sejenis dengan cuci piring? Ngepel? Nyapu? Dan sejenisnya? Tentunya tidak. Pekerjaan Rumah yang dimaksud di sini adalah: tugas sekolah yang harus dikerjakan di rumah. Namun lagi-lagi kita bingung, kalau itu memang tugas sekolah, kenapa kita para pelajar yang harus mengerjakan? Itu kan namanya melemparkan tanggung jawab, karena udah jelas-jelas itu kan tugasnya sekolah. Ya nggak?

Dan yang paling nggak ngenakin gue sebagai pelajar adalah ketika guru memberi PR yang banyak dengan Deadline yang hanya tiga hari. pernah nggak sih kalian ngalamin itu? tapi ya tetep aja sih. berapa lama pun deadline yang di kasih guru, ujung-ujungnya kita ngerjain disini juga : 




2.     UKS

bukan, UKS itu bukan nama acara TV di transTV, yang ada joget caisar-nya itu, bukan itu. Kalian pasti tau apa kepanjangan dari UKS kan? Yak betul, UKS adalah kepanjangan dari Ugh Kangen Sekali Usaha Kesehatan Sekolah. Sebuah fasilitas yang seharusnya dipergunakan sesuai dengan namanya, untuk mengurusi segala hal berhubungan dengan dunia kesehatan warga sekolah.

 Namun, apa daya, nasi sudah menjadi bubur, bubur pun sudah menjadi kuah (masaknya kebanyakan aer). Kadang harapan tidak sejalan dengan kenyataan, fakta di lapangan berkata beda, UKS kini lebih berfungsi sebagai ‘hotel’. Yak, di mana-mana tampaknya sama saja, UKS adalah tempat para siswa-siswi numpang pacaran. UKS adalah sarang kebohongan, kadang banyak yang berpura-pura sakit demi bisa tidur-tiduran di UKS. Sungguh kreatif, kere tapi aktif.



3.     Kantolet

Awalnya memang coba-coba, tapi siapa yang tau, ujung-ujungnya jadi ketagihan. Kira-kira demikianlah ungkapan paling tepat untuk menggambarkan fenomena yang satu ini, fenomena yang bernama: kantolet, alias kantin berkedok toilet.

 Yak betul, awalnya cuma coba-coba “ini guru bisa dibohongin gak ya.”  Akuilah, baik ente-ente yang sudah lulus sekolah, maupun ente yang masih sekolah, kalian semua pasti pernah nyobain, izinnya kencing, tapi mampirnya ke kantin. Sebab pada dasarnya ketika bosan dan suntuk melanda, hanya makan, minum atau ngongkronglah yang mampu menjadi penawarnya.



4.     Toa

Kawan sekalian, tentunya ente-ente para pelajar pastinya sudah terbiasa dengan rutinitas razia, mulai dari razia seragam, sepatu, sampai ke hal sepele seperti rambut. Maka di sinilah kita ditantang memaksimalkan apa yang ada menjadi keuntungan bagi kita, salah satunya dengan melakukan teknik TOA (toilet sebagai goa). Ketika razia melanda, pergilah ke toilet, berdiam dirilah di sana, niscaya pasti terhindar dari razia.

Karena sebagai pelajar, tentunya kita mau tak mau diharuskan patuh dan tunduk pada sistem yang ada, termasuk yang kadang dirasa tidak sesuai dengan hati nurani kita. Di sinilah peran kita sebagai anak muda ditantang, beranikah kita keluar dari zona nyaman untuk melanggar peraturan yang tidak sesuai dengan prinsip kita? Jawabannya adalah: harus berani. (tau gua juga bingung ngomong apa ini)


Begitulah kiranya empat contoh kebohongan yang paling sering dilakukan di sekolah. Kalo ada yang mau nambahin, silakan saja sok atuh mangga.

coursty : Bang TODJON

You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images