Juang's Blog

 

Sekuel dari salah satu film Indonesia terlaris tahun 2009 berjudul ‘ Air Terjun Pengantin‘ segera hadir awal tahun ini.

Walaupun berformat sekuel, filmnya tak akan menggunakan judul “Air Terjun Pengantin 2“, melainkan “Air Terjun Pengantin Phuket“. Sesuai judulnya tersebut, setting-nya pun akan berpindah tak lagi di Indonesia, tetapi sebuah pantai nan eksotis di Thailand, Phuket.

Filmnya masih akan diperankan oleh bintang utama film pertamanya yang tetap terlihat seksi, Tamara Bleszynski. Menggantikan para pemeran yang karakternya tewas di film pertama, hadir para pemeran baru lainnya seperti  Darius Sinathrya, Stefan Willliam, Kimberly Rider, Putri Una, Laras Monca, dan juga Edward Akbar.

Maxima Pictures baru saja merilis sinopsis resmi dan juga poster dari film yang masih disutradarai oleh Rizal Mantovani (5 Cm) ini. Penasaran petualangan baru apa lagi yang akan dihadapi oleh Tamara Bleszynski di film keduanya? Sinopsisnya bisa Anda baca dibawah ini  :

Setelah mengalami musibah yang telah merenggut nyawa tunangannya di Pulau Pengantin, Tiara (Tamara Blezynski) memutuskan untuk menenangkan diri di pantai Phuket, Thailand.

Membuka sebuah bar kecil bersama sahabatnya Lea (Laras Monca), Tiara menyempatkan diri mendalami Thai Boxing sebagai bentuk pelampiasan dendam dan traumanya di masa lampau. Hingga suatu hari sahabat semasa kuliahnya, Alan (Darius Sinathrya) yang masih menyimpan rasa pada Tiara, datang menjenguk dan berniat mengajak Tiara pulang ke Indonesia. Alan datang bersama keponakannya Maureen (Kimberly Ryder), Kenny (Stephan William) dan Aida (Una Putri)

Sebagai tuan rumah yang baik, Lea segera mengatur liburan mereka, dengan mengunjungi pulau-pulau di sekitar Phuket. Ketika kemudian kapal yang mereka tumpangi mogok dan terpaksa mampir di sebuah pulau asing. Tiara sadar, ada sesuatu yang aneh di pulau itu. Tiara merasa masa lalu itu akan terus mengejarnya, ke mana pun dia pergi. Kali ini, Tiara memutuskan tidak akan menghindari. Tapi dia akan menghadapinya!

Air Terjun Pengantin Phuket akan tayang serempak di bioskop pada tanggan 31 Januari 2013. Jika film pertamanya bisa mengumpulkan lebih darkik 1 juta penonton, apakah film keduanya ini juga mampu meraih sukses yang sama?

Pada 26 Desember 2004, sebuah gempa bumi berkekuatan dahsyat yang terjadi di ujung barat kepulauan Indonesia memicu terjadinya sebuah tsunami yang kemudian mengubah hidup banyak masyarakat negara-negara yang terletak di sekitar Samudera Indonesia dengan menjadi salah satu bencana alam terbesar yang pernah dialami oleh umat manusia dan membunuh tidak kurang dari 230 ribu jiwa. Diarahkan oleh Juan Antonio Bayona (The Orphanage, 2007), The Impossible mengisahkan mengenai kisah nyata perjuangan pasangan turis asal Spanyol, Quique Alvarez dan Maria Belon, dan ketiga anaknya untuk selamat dari segala kehancuran yang disebabkan oleh bencana tsunami tersebut ketika keluarga mereka sedang berliburan di Thailand. Di tangan banyak sutradara, The Impossible dapat saja berubah menjadi sebuah drama sentimental yang terus berusaha memborbardir penontonnya dengan adegan-adegan yang akan memancing rasa haru. Well… hal tersebut masih terjadi di beberapa bagian cerita, namun Bayona berhasil mengemas The Impossible menjadi sebuah tampilan cerita yang elegan sehingga akan mampu menghantui setiap penontonnya.

The Impossible dimulai dengan memperkenalkan karakter-karakternya: pasangan suami istri Henry (Ewan McGregor) dan Maria (Naomi Watts), serta ketiga putera mereka, Lucas (Tom Holland), Simon (Oaklee Pendergast) dan Thomas (Samuel Joslin) yang sedang berada dalam perjalanan menuju tempat liburan Natal mereka di Thailand.  Liburan yang awalnya berjalan dengan lancar kemudian secara tragis terganggu dengan datangnya ombak besar yang menghantam seluruh wilayah pantai tempat keluarga tersebut berliburan. Ombak tersebut kemudian memisahkan keluarga tersebut. The Impossible kemudian melanjutkan kisahnya dengan usaha masing-masing anggota keluarga untuk bertahan dari luka-luka yang mereka derita sekaligus berusaha untuk menemukan kembali anggota keluarga mereka yang terpisah.

Juan Antonio Bayona sepertinya ingin memastikan bahwa setiap penonton merasakan bagaimana rasanya terjebak di tengah-tengah teror bencana yang kapan saja dapat merenggut nyawa siapapun. Dan dia berhasil. Dengan kualitas tata produksi yang begitu berkelas, momen-momen terjadinya tsunami mampu tampil begitu efektif sekaligus menakutkan. Suasana hiruk pikuk di wilayah bencana juga mampu digambarkan dengan baik oleh Bayona. Bersama dengan penulis naskah Sergio G. Sánchez – yang sebelumnya juga berkolaborasi pada The Orphanage, Bayona mampu menciptakan balutan kisah bencana yang sama sekali tidak pernah terasa dilebih-lebihkan dramatisasinya serta deretan karakter yang mampu dengan lugas mengambil hati dan simpati setiap penonton film ini.

Mudahnya penonton dalam mengakses sisi emosional setiap karakter juga tidak terlepas dari penampilan para jajaran pengisi departemen akting film ini yang begitu mengagumkan. Nama-nama seperti Naomi Watts, Ewan McGregor dan aktor remaja pendatang baru, Tom Holland, mampu memberikan penampilan emosional yang dapat terasa begitu alami, nyata dan menyakitkan. Chemistry yang tercipta antara mereka sebagai sebuah keluarga juga mampu hadir secara meyakinkan, khususnya chemistry yang sangat kuat antara Watts dan Holland. Secara keseluruhan, kualitas departemen akting The Impossible adalah faktor utama yang mampu membuat film ini menjadi sebuah drama yang efektif.

Pun begitu, The Impossible tidak begitu saja dapat terlepas dari berbagai permasalahan, khususnya di bagian penceritaan. Meskipun Bayona dan Sánchez mampu menghasilkan jalan cerita yang wajar untuk sebuah film yang bertemakan bencana alam, namun, dalam durasi yang sepanjang 113 menit, tetap saja kisah perjuangan sebuah keluarga untuk dapat berkumpul kembali ini terasa terlalu bertele-tele dalam beberapa bagian penceritaannya. Mungkin memang hal itulah yang sebenarnya terjadi pada kisah nyata yang menjadi sumber inspirasi kisah film ini, namun untuk disajikan sebagai sebuah film… perjalanan karakter-karakter tersebut lama-kelamaan akan terasa cukup melelahkan. Bayona dan Sánchez tentu saja berusaha mewarnai momen-momen tersebut dengan menghadirkan tantangan demi tantangan atau karakter-karakter baru untuk dihadapi para karakter utamanya. Tetap saja, perjalanan mereka terlanjur menjadi terlalu melelahkan dengan intensitas emosional yang secara perlahan juga semakin luntur.

Adalah sebuah hal yang sangat sulit untuk menghasilkan film yang bertema mengenai perjuangan beberapa karakter untuk bertahan di tengah-tengah wilayah bencana tanpa harus terjebak dengan berbagai dramatisasi sentimental yang berlebihan. Namun, Juan Antonio Bayona bersama dengan penulis naskah Sergio G. Sánchez berhasil melakukannya. Mereka menghadirkan The Impossible yang diinspirasi dari sebuah kisah nyata dengan penceritaan yang sesederhana mungkin dan karakter-karakter yang begitu kuat. Sayangnya, The Impossible berjalan terlalu lama dalam menghadirkan perjuangan para karakternya tersebut. Hasilnya, tingkatan emosional yang mengalir begitu kuat di permulaan film, secara perlahan mulai menghilang dan akhirnya tampil dengan seadanya saja. Sebuah penggambaran tentang suasana bencana yang begitu fantastis, namun seharusnya dihadirkan dalam durasi penceritaan yang lebih efisien lagi.

Faozan Rizal, yang lebih dikenal atas arahan sinematografi-nya untuk film-film seperti Tendangan dari Langit (2011), The Perfect House (2011) dan Perahu Kertas (2012), melakukan debut penyutradaraannya lewat film berjudul Habibie & Ainun yang diangkat dari buku autobiografi berjudul sama karya mantan Presiden Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie. Terlepas dari kehidupan B.J. Habibie yang dilingkupi dengan banyak intrik politik, Habibie & Ainun justru lebih memfokuskan penceritaannya pada kehidupan pribadi sang mantan presiden, khususnya naik turunnya hubungan asmara yang ia jalin dengan almarhumah sang istri. Diperkuat dengan naskah cerita arahan Ginatri S. Noer dan Ifan Adriansyah Ismail, Faozan Rizal berhasil mengarahkan Habibie & Ainun menjadi sebuah kisah cinta yang tidak hanya terasa hangat, namun juga mampu menjalin hubungan emosional yang begitu kuat dengan para penontonnya.

Telah lama menuntut ilmu di Jerman semenjak kematian ayahnya di tahun 1955,  Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang akrab dengan nama panggilan Rudi (Reza Rahadian), kembali ke Indonesia pada tahun 1962 untuk meninggalkan sementara risetnya dalam meraih gelar dokter di bidang teknik akibat penyakit tuberkolosis yang ia derita. Saat kepulangannya itulah, Rudi bertemu kembali dengan Hasri Ainun Besari, atau yang lebih akrab disapa dengan Ainun (Bunga Citra Lestari), gadis yang juga seorang dokter dan dahulu pernah menjadi teman satu sekolah Rudi ketika masa sekolah menengah pertama. Sama-sama saling terpikat satu sama lain, tidak membutuhkan waktu lama bagi Rudi dan Ainun untuk kemudian melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Tak lama setelahnya, Rudi kemudian membawa Ainun untuk hidup bersamanya di Jerman.

Seiring dengan mahligai pernikahannya yang berlangsung bahagia, dimana Rudi kemudian dikaruniai dua orang putra, karirnya juga mampu melesat dengan cepat. Seusai mendapatkan gelar dokternya – dengan tesisnya yang berhubungan dengan teknik kedirgantaraan meraih banyak pujian, Rudi kemudian diundang oleh banyak perusahaan pembuat pesawat terbang untuk bekerja pada mereka. Sebuah kesempatan yang sangat bagus, namun kecintaan Rudi pada tanah airnya telah membuatnya bertekad untuk membangun sebuah pesawat terbang untuk negaranya. Kesempatan itu akhirnya datang pada tahun 1973 ketika Presiden Republik Indonesia saat itu, Soeharto, memintanya untuk kembali ke Indonesia dan mengaplikasikan kecerdasannya untuk membangun negara – yang juga menjadi awal keterlibatan Rudi dalam dunia politik Indonesia.

Harus diakui, tidak seperti kebanyakan drama romansa lainnya, jalan cerita Habibie & Ainun tidak banyak dipenuhi intrik maupun konflik asmara maupun kehidupan yang dramatis. Kisah cinta yang disajikan film ini cenderung terasa terlalu sederhana dan familiar. Beruntung, naskah cerita Habibie & Ainun mampu digarap dengan baik oleh Ginatri S. Noer dan Ifan Adriansyah Ismail. Ginatri dan Ifan mampu menyusun jalinan kisah asmara karakter Habibie dan Ainun dengan sangat hangat, mengisinya dengan komedi-komedi segar yang mampu membuat kedua karakter tersebut menjadi sangat mudah untuk disukai yang sekaligus berhasil secara perlahan mampu membangun jalinan emosional dengan para penonton. Konflik-konflik minimalis yang dihadirkan juga mampu ditata dengan baik – mulai dari konflik yang datang dari hubungan keduanya hingga dari unsur politik dalam kehidupan karakter Habibie yang mulai mempengaruhi pernikahan tersebut – untuk kemudian dihadirkan dalam penyampaian yang mengalir dengan sangat lancar.

Sebagai seorang sutradara, eksekusi yang dilakukan Faozan Rizal terhadap jalan cerita Habibie & Ainun mampu membuat film ini mengalir dengan ritme penceritaan yang tepat. Berjalan dengan tempo yang sederhana, Faozan memberikan cukup banyak ruang bagi penonton untuk mengenal dua karakter utama dalam film ini sekaligus menyajikan deretan konflik dalam kehidupan mereka yang akhirnya akan mampu menghanyutkan hati setiap penontonnya. Faozan juga mendapat dukungan tata sinematografi yang sangat baik dari Ipung Rachmat Syaiful yang berhasil menghadirkan deretan gambar yang begitu indah dan mampu mendukung emosi yang ingin disajikan dalam banyak adegan di film ini. Walau beberapa kali masih terasa terlalu hiperbolis dalam menyajikan kemegahan tata orkestrasinya, namun musik arahan Tya Subiakto Satrio juga mampu menjadi elemen pelengkap yang sangat baik bagi jalan cerita Habibie & Ainun. Tata teknis lainnya yang mampu tampil menonjol adalah arahan artistik yang mampu menghadirkan suasana negara Jerman dan Indonesia di masa lampau dengan sangat meyakinkan.

Berperan sebagai Habibie, Reza Rahadian sekali lagi berhasil membuktikan bahwa dirinya merupakan aktor terbaik yang dimiliki Indonesia untuk saat ini. Reza mampu menghidupkan karakter Habibie dengan tanpa cela – mulai dari gestur tubuh, pembawaan emosional hingga karakteristik puitisnya. Chemistry yang ia jalin bersama Bunga Citra Lestari – yang juga tampil dalam kapasitas yang jelas tidak akan mengecewakan – mampu tampil sangat meyakinkan. Hubungan Reza dan Bunga mampu membawa penontonnya ke berbagai tingkatan emosional yang hadir di sepanjang penceritaan film ini. Walau tampil dengan porsi cerita yang minimalis, kehadiran pemeran pendukung seperti Ratna Riantiarno, Mike Lucock, Vita Mariana Barazza, Teuku Rifnu Wikana hingga Hanung Bramantyo juga mampu memperkuat kualitas penampilan departemen akting Habibie & Ainun.

Dalam debut penyutradaraannya, Faozan Rizal mampu membuktikan bahwa ia tidak hanya sekedar mampu menangkap gambar-gambar yang indah untuk setiap filmnya. Habibie & Ainun juga membuktikan bahwa ia adalah seorang pencerita yang cukup baik. Didukung naskah cerita arahan Ginatri S. Noer dan Ifan Adriansyah Ismail, Faozan mampu merangkai kisah percintaan antara karakter Habibie dan Ainun dengan begitu memikat, terasa hangat dan emosional pada banyak bagiannya. Tidak dapat disangkal pula bahwa penampilan Reza Rahadian yang fantastis semakin memperkuat kualitas presentasi keseluruhan dari film ini. Adalah sangat jarang untuk menemukan film drama romansa dewasa Indonesia yang benar-benar dewasa, membumi dan berjalan alami seperti Habibie & Ainun. Habibie & Ainun mampu melesat menjadi film drama romansa Indonesia terbaik di sepanjang tahun ini.

Chinese Zodiac, yang menjadi film ke-101 yang dibintangi oleh Jackie Chan, dibuka dengan narasi yang menuturkan tentang negara China yang diinvasi oleh pasukan Inggris pada tahun 1860. Tidak hanya menjajah wilayah dan rakyat negara tersebut, para pasukan Inggris juga mencuri banyak benda-benda bersejarah untuk dibawa pulang kembali ke negara mereka, termasuk 12 potongan patung kepala binatang yang mewakili 12 figur astrologi China. Ratusan tahun berlalu, benda-benda bersejarah yang awalnya dikira telah musnah tersebut secara perlahan mulai muncul di berbagai rumah pelelangan dunia dengan harga yang setinggi langit akibat diburu oleh banyak kolektor dan pemburu barang-barang antik dari berbagai penjuru dunia.

Salah satu dari pemburu barang antik tersebut adalah seorang pengusaha terkenal bernama Lawrence Morgan (Oliver Platt) yang berkeinginan begitu besar untuk mengoleksi kedua belas artifak tersebut sehingga akhirnya menyewa seorang pemburu harta karun, JC (Jackie Chan), untuk mengumpulkannya dengan bayaran sebesar US$1 juta untuk setiap potongan kepala patung yang berhasil didapatnya. Bersama dengan anggota kelompoknya (Kwon Sang Woo, Zhang Linxin dan Liao Fan), JC memulai pencariannya dengan menemui Coco (Yao Xingtong), seorang wanita peneliti yang berniat untuk mengumpulkan seluruh benda bersejarah asal China dan mengembalikannya kembali ke negara asalnya. Melalui Coco-lah, JC mulai belajar bahwa benda-benda bersejarah yang selama ini ia buru, memiliki identitas yang sama sekali tidak dapat diukur dengan uang semata.

Tenang! Sinopsis diatas hanyalah sebagian kecil dari banyak kisah yang ingin ditampilkan Jackie Chan dalam filmnya. Dengan naskah cerita yang juga ditulis oleh Chan, Chinese Zodiac berusaha menghadirkan begitu banyak plot cerita dalam 123 menit durasi perjalanannya, mulai dari kisah keluarga, intrik politik, romansa, sejarah dan budaya dunia hingga permasalahan seperti bagaimana pentingnya untuk melakukan konservasi terhadap berbagai artifak peninggalan sejarah dunia. Tentu saja, berbagai plot yang terdengar serius tersebut disajikan dalam balutan penampilan penuh humor khas Chan – yang sayangnya di masa modern akan diartikan sebagai sebuah sajian komedi aksi yang klise dan benar-benar melelahkan untuk diikuti.

Tidak hanya berperan sebagai seorang produser, sutradara, aktor maupun penulis naskah bagi Chinese Zodiac, Chan juga ambil bagian dalam berbagai bagian teknis pembuatan film ini seperti penata sinematografi, komposer, koordinator pemeran pengganti hingga – this is serious! – koordinator katering. Mudah-mudahan Chan mampu menyajikan deretan makanan yang memuaskan selama proses produksi berlangsung karena tidak ada satupun bagian teknikal yang melibatkan nama Chan benar-benar dapat dianggap muncul dalam kualitas memuaskan dalam film ini. Chan sepertinya begitu terjebak dengan kejayaannya di masa lampau sehingga terlihat berusaha keras untuk menyajikan pola penceritaan yang sama di film ini. Lihat saja bagaimana tata koreografi aksi film ini. Begitu mudah ditebak. Tata sinematografi dan tata musik film ini juga hadir medioker. Sama sekali tidak memberikan dukungan bagi kualitas film ini secara keseluruhan.

Yang paling menyedihkan, tentu saja, adalah bagaimana Chan menuliskan naskah cerita film ini. Merupakan reboot dari Armour of God (1987) dan sekuelnya, Armour of God II: Operation Condor (1991) yang pernah dibintanginya serta meraih sukses besar, Chan seperti kebingungan untuk menyajikan kisah apa yang ingin ia ceritakan dan akhirnya juga menggabungkan berbagai plot cerita untuk ditampilkan kepada penontonnya. Dan lihat apa yang terjadi ketika naskah cerita yang berkualitas dangkal tersebut diarahkan oleh seorang sutradara yang juga tidak begitu mampu mengarahkan sebuah jalan cerita – tentu saja, Jackie Chan adalah sutradara yang dimaksud. 123 menit durasi film ini terasa bagaikan perjalanan yang begitu panjang dan melelahkan dengan Chan yang menghadirkan berbagai plot cerita filmnya yang saling berbenturan satu sama lain serta ritme penceritaan yang begitu berantakan.

Karakter-karakter yang dituliskan oleh Chan juga terlihat begitu dangkal. Setiap karakter digambarkan dengan begitu klise dan sama sekali tidak menarik. Yang lebih membingungkan adalah penggunaan bahasa Mandarin, Inggris dan Perancis oleh setiap karakter. Satu karakter dapat saja terlihat tidak mampu berbahasa Inggris di satu adegan, kemudian malah mampu berbahasa asing dengan lancar di adegan yang lain. Atau malah tidak mengenal bahasa Mandarin sebelumnya namun dengan fasih berdialog dengan bahasa tersebut di akhir cerita. Aneh. Satu-satunya sisi positif dari Chinese Zodiac adalah pemanfaatan efek visual yang cukup efektif di banyak adegan – sisi yang paling membedakan Chinese Zodiac dari dua seri Armour of God terdahulu.

Sayangnya, sama sekali tidak ada yang istimewa dalam presentasi Chinese Zodiac. Pada kebanyakan bagian, film ini lebih terasa sebagai sebuah usaha Jackie Chan untuk meraih kembali masa-masa kejayaannya namun dengan kemampuan yang lebih minimalis. Chan yang hadir dalam Chinese Zodiac adalah sosok aktor yang telah terlihat terlalu lelah untuk melakukan berbagai adegan aksi namun tetap memaksakan dirinya untuk tetap tampil dan bahkan memaksa untuk memberikan kontribusi di berbagai bagian teknikal lainnya yang harus diakui berada di luar batas kemampuannya. Klise, datar dan jauh dari kesan menarik, Chinese Zodiac mungkin akan diingat sebagai salah satu film terburuk yang pernah dibintangi oleh Jackie Chan.

Cinta itu kaya kentut

Ditahan sakit, dikeluarin malu

Cinta itu kayak kentut

Keluar dengan sendirinya, tak bisa ditahan

Cinta itu kayak kentut. 

Bisa menyerang siapa aja

Cinta itu kayak kentut

Hanya memberi, tak harap kembali

Cinta itu kayak kentut

Terkadang, kita malu mengakuinya

Cinta itu kayak kentut

Bisa memabukkan sepasang makhluk Tuhan

Cinta itu kayak kentut

Tak tampak wujudnya, tapi jelas adanya

Cinta itu kayak kentut

Tak dapat dilihat, hanya bias dirasakan

Cinta itu emas. Emas itu kuning.

Kuning itu adalah hasil dari kentut. Jadi, cinta itu kayak kentut.

Cinta itu buta. Buta itu mata. Mata itu bulat.

Bulat itu telur. Telur itu kuning. Kuning itu hasil dari kentut.

Jadi, cinta itu kayak kentut.

Cinta itu alamiah, berjalan dengan sendirinya. Begitu juga kentut.

 Jadi, cinta itu kayak kentut.

Cinta itu C.I.N.T.A. Kentut itu K.E.N.T.U.T.

Jadi, cinta itu kayak kentut.

Cinta tak mengenal umur. Kentut pun tak mengenal umur.

Jadi, cinta itu kayak kentut.

Cinta itu panas. Panas itu merah.

Merah itu campuran dari jingga & kuning. Kuning itu hasil dari kentut.

Jadi, cinta itu kayak kentut.

Cinta itu seperti persahabatan Patrick  Spongebob.

Spongebob itu kuning. Kuning itu hasil dari kentut.

Jadi, cinta itu kayak kentut.

Cinta itu seperti rasa sayang Naruto kepada Sakura.

Rambut Naruto berwarna kuning. Kuning itu hasil dari kentut.

Jadi, cinta itu kayak kentut.

Cinta itu seperti balon, balon itu dari gas. 

jadi, cinta itu kayak kentut.

Cinta itu seperti kucing yang lagi laper.

kucing laper itu makannya ikan, ikan itu bau. 

bau itu kentut, jadi cinta itu kayak kentut. 

Cinta itu seperti orang gila. 

orang gila giginya kuning, kuning itu kentut. 

jadi, Cinta itu kayak kentut. 

Oke lah, hal ini yang meneurut gw membuat siswa dan siswi protes. Soalnya kenapa? Karena piket ini lah mereka jadi harus berangkat pagi-pagi banget. Apalagi kalo ga piket nanti kena denda, waaahh itu sih udah ngajak ribut namanya, haha :D tapi tapi, pelajar tuh banyak bacot kalo misalkan suruh dateng pagi karena piket, tapi kalo pelajar suruh datengpagi kerena mau nyontek PR sama temen, waahh itu sih ga bakalan protes, yang ada malah dengan senang hati dan ikhlas -_- itulah pelajar

»nyontek di mana saja dan kapan saja 

Ini lebih parah !!! Fakta yang ini sudah dibuktikan sama seluruh pelajar di Indonesia, hahaha :3 Pelajar di Indonesia menurut gw ga luput dari kata nyontek, isn't it? Pasti bener, karena nyontek itu wajiiiiiib hukumnya kalo lagi ulangan, apalagi kalo lagi UAS atau UTS, waaaahhhh itu mah udah mumet aja deh bawaannya, ga usah jauh-jauh deh, kalo ulangan harian aja masih ada aja kan yang nyontek?? Ngakuuu aja deh :D

Gue mau berbagi tentang pelajar-pelajar saat ini. Ya kalian tau sendiri kan pelajar yang dulu tuh beda banget sama yang sekarang. Dari pakaian sampai pelajarannya aja udah jauh banget perbedaannya.

Ya langsung ke topik aja deh ya dari pada elo penasaran.

Fakta Pelajar Saat Ini :

» Lebih sering memegang handphonenya dibanding buku pelajaran.

Emang sih itu handphonenya lebih mahal dari buku pelajaran tapi ilmu itu penting juga buat elo para pelajar. entah kenapa gue jijik sendiri klo ngingat masa lalu gue. dulu juga gue gitu, sekarang udah berubah. tapi hasilnya? sama doang. sekarang gue coba buat hidup tanpa hp. masih 26% working/

» Kantin lebih asik dibanding Perpus.

Gue heran sama mereka para pelajar zaman sekarang. Jam istirahat jam pelajaran nongkrongnya dikantin aja sampai-sampai itu buku diperpusnya pada berdebu dan percaya gag percaya ada pelajar yang kartu perpusnya tuh kosong selama tiga tahun disekolah itu. Ya gue ga ngerti apa maksud dan mau mereka bukannya perpus itu toko buku gratis ya? entahlah. waktu smp gue pernah datangin kantin dan perpus di istirahat pertama. hasilnya apa? 1 banding 50 banyakan kantin. solusi yang harus dibuat oleh kepala sekolah adalah : membuat kantin di dalam perpus. itu sedikit lebih baik. 

» Sehabis pulang sekolah gag langsung pulang.

Ini faktanya udah nyata banget dimata gue dan kalian pasti juga merasakannya. Lihat aja sekitar jam pulang sekolah gitu pasti banyak yang mampir kesana-sini dulu daripada pulang kerumah mereka. klo pigi sekolah terlambat, waktu jam pulang paling cepat keluar, iya itu pelajar zaman sekarang. klo lagi pigi sekolah itu ibarat kura kura yang belom makan 7 hari, klo udah pulang.? ibarat cheetah yang baru makan daging segar. 

» Tweet lebih banyak dibanding buku catatan pelajaran mereka.

Tau buku catatan kan? Zaman dulu buku catatan itu dibutuhin banget. Kalau ada yang penting pasti dicatat. Anak zaman sekarang? penting gag penting tetep aja buku catatannya kosong bahkan ada yang gag punya buku catatan sama sekali. Sedangkan tweet mereka? lihat saja udah sampai 10000 lebih pastinya.

» Pulang pergi kesekolah naik mobil.

Etdah yang satu ini pasti ada dibeberapa sekolah terkenal. Bahkan gue sering banget liat banyak siswa bawa mobil dibanding gurunya. Zaman dulu? gag kenal yang namanya mobil tuh kalau kesekolah punya motor atau sepeda aja udah syukur. Bahkan kebanyakan yang jalan kaki malahan.

»Saat libur pengen sekolah, saat sekolah pengen libur

ini salah satu kelabilan pelajar zaman sekarang, waktunya sekolah pengen cepat cepat libur. apalagi waktu liat warna merah di salah satu tanggal di kalender. tapi waktu libur panjang pengen balik sekolah. alasannya bosan. jadi mau loe apa.? selang selang gitu.? senen sekolah selasa enggak rabu sekolah kamis enggak. AHHH

 bersambung....

Ya kemping dan hiking adalah kegiatan yang di lakukan di alam lebih tepatnya sih di gunung. Kegiatan ini menurut gue sih seru, tapi ada beberapa hal yang harus lo siapin sebelum hiking atau kemping. Ini gue kasih tipsnya:

1. Bawa air minum, karena air minum itu langka apalagi kalo sumber mata air nya jauh. Jadi kurang lebih air minum adalah nyawa ke dua lo.

2. Bawa obat-obatan, ini juga penting kalo tiba2 kaki lo di cicip sama uler lalu gak ada obat lalu kaki lu infeksi... ya kemungkinan terbesar tim SAR yang bawa mayat lu dari gunung dan nyampe rumah tinggal nama.

3. Bawa tenda, ini vital... jangan harap lo bisa tidur tanpa tenda... dan jangan keracunan film, di film yang namanya buat tenda dari daun-daunan sih segampang ngorek upil. Di real life juga segampang ngorek upil... tapi upil ikan pari.

4. Jangan pernah menyia-nyiakan toilet, jadi biasanya di pendakian kita bakal nemu kampung kecil atau biasa di sebut pendaki itu pos *sotau* Di tempat itu banyak toilet! *yakalo ga ada toilet umum, numpang aja di rumah orang-_-* jangan di sia-siain... karena kalo lo kebelet boker pas naik gunung lo harus nunggu sampe nemu toilet lain.

5. Bawa baju hangat, jaket, selimut, sarung, apapun lah yang bisa buat lo jadi hangat, soalnya udara gunung sama udara kulkas untuk nyimpen daging di kerfur beda tipis *kalo pacar lo bisa memberi kehangatan silahkan di bawa, yang ga punya pacar bawa yang di atas gue sebutin*

6. Bawa charger portable atau batre cadangan sama senter, panorama di gunung itu bagus... jadi rugi kalo lo nggak foto. Inget lo ada di gunung jadi kalo lo nyari stopkontak lo mau cari sampe idung lo punya taring juga gak bakal ketemu.

Satu lagi ada sahabat gue namanya Rino Musati. Dia anak perantauan dari panipahan. Gue akui ganteng sih. Tapi percuma aja ganteng kalau gak ada cewek di sampingnya.

Rino di gosipkan sedang menjalin hubungan asmara dengan cewe yang bernama Marsha. Bagaimanakah kisah selanjutnya,? Dalam waktu 30menit ini kita akan mengupas tentang percintaan rino dan Marsha. Jangan kemana-mana tetap di..... Opera Van Javaa?? YAAEEE.

Iya jadi rino laki laki paling bodoh menurut gue. Setelah gue sih. Di kasus ini adalah. Cewe cantik suka sama cowo dan cowo gak suka sama cewe tersebut. Dia gak suka sama cewe tersebut tanpa diketahui alasan utamanya.

Yang anehnya lagi, dia seleranya sama perempuan yang lebih tua diatasnya. Mungkin kedengeran biasa.?Ayo kita ulang. Yang anehnya adalah, dia menyukai perempuan yang JAUH lebih tua diatasnya. Jeng jeng jenggg.

Pernah dia cerita ke gue klo dia suka sama kakak-kakak kuliah smester 4. Jadi gini ceritanya. Kita lagi di kreta dan si rino ngeliat kakak-kakak naik kreta yang gue belum tau saat itu

“ju kau liat kakak-kakak yang itu.?” Katanya seraya nunjuk ntah kemana

“yang mana.?” Gue masih heran dia nunjuk kemana

“yang itu loo, yang naik kreta mio warna merah” dia mencoba meyakinkan gue

“yang mana sih, yang hitam mungkin.?” Tapi gue masih belum tau apa yang di tunjuknya

“eh begoo, kaca mata kau lepas dulu”

“oh iya lupa, oh yang itu” (dalam hati) yang mana sih

“itu ju kakak-kakak yang pernah aku ceritain sama kau”

“itu kakak-kakak yang kuliah smester empat, mukanya gak cantik-cantik amat.?”

“eh, dari tadi ngawur ya, kita aja masih di belakang dia, gimana kau mau liat mukanya.?”

“oh iya lupa, aku kira dari tadi mbak mbak yang bawa anaknya di belakang”

Kita main matematika dulu kayaknya ya. Rino kelas satu SMA dan sekarang umurnya baru menginjak 15tahun. Sedangkan kakak-kakak yang di taksirnya udah kuliah smester empat yang kira-kira umurnya 19 tahun..itu juga hitungan kalau dia kuliahnya mulus gak ada ngulang.

Gue berfikir kayaknya si rino bakal nikah di usia dini deh. Tamat SMA mungkin udah nikah dia sama tante janda sebelah rumahnya. Tapi apapun yang di lakukanya. Kita support kok untuk dia.

Ada Kisah Love story temen gue yang bernama indra aif rizki, gue lupa rizkinya pake y atau i, tapi jangan tuntut karena pencemaran nama baik ya rif. Gue beneran lupa sumpah.

Yang gue heran dari dia adalah. Selama 15 tahun dia hidup di dunia ini. Sampai sekarang dia belum tau kalau dia suku apa. Jadi yang lucunya saat ada ujian praktek kesenian. Kan ada dua ujian tuh yang pertama nyanyi daerah masing masing, yang kedua nari daerah masing masing. Jadi pas ujian nari dia masuk ke suku jawa karena nyanyiannya hanya es lilin yang gue gatau apa maksudnya. Minggu depanya saat ujian nari dia pindah suku ke padang karena tarian padang hanya tepuk tangan yang gue juga gatau apa maksudnya... tadi gue katakan di awal paragraf lucu ya.? Tapi ternyata gak lucu ya? Maaf deh maaf.

Oke balik ke kisah percintaan si arif. Ini sangat bagus untuk di bahas. Karena apa.? Dia mengalami cinta segitiga. Wah jarang banget gue ngalamin ini. Bahkan gak pernah mungkin.

Ada tiga manusia disini satu cowo dua cewe. Yang cowo namanya arif yang cewe namanya Lisa dan Venny. Jadi ksiah cintanya seperti ini,  LISA suka sama ARIF tapi ARIF gak suka sama LISA dan ARIF sukanya sama VENNY tapi VENNY gak suka ARIF dan VENNY sudah punya pacar.

Yang baca 1x dan langsung ngerti IQnya 120 keatas, yang baca 3x baru ngerti IQnya 100 keatas, yang baca berkali kali baru ngerti IQnya di bawah 100, yang baca berkali kali dan gak ngerti ngerti.... gak punya IQ.

Buat yang masih belum ngerti, nih gue ilustrasikan yaa.

Lisa:Arif, aku suka sama kamu, pliss terima cinta aku

Arif:tidak Lisa, aku tidak menyukaimu. Aku menyukai Venny.

Venny:tapi arif, kau terlambat. Aku sudah mempunya pasangan yang mencintaiku

Jadi dia pernah curhat ke gue. Ingat ya, Cuma curhat. Dan bukan curhat kaya di sinetron itu yang ada adegan cowo nangis di pundak cowo terus cowo yang satunya ngebelai lembut rambut si cowo yang nangis di pundaknya tadi. Biarpun gue gak berhasil dapetin bunga, tapi gue tetap suka sama cewe. Buktinya gue senyum senyum sendiri ngeliat kucing betina lewat depan rumah.

Dia curhat kurang lebih seperti ini :

“ju, gimana ya cara dapetin Venny lagi.?”

“gak ada cara lagi rif, dia udah punya pacar, lagian juga kan ada masih ada Lisa yang suka sama kau”

“ya tapi kan aku gak sukak sama dia, cinta gak bisa di paksain kan.?”

“aku gatau rif, aku belom pernah ngerasain yang namanya cinta”

“oalah, jadi aku harus gimana nih?”

“ya pilihannya Cuma dua, kau lupain Venny atau buka hati untuk Lisa”

Kasihan emang ngelihat arif. Katanya sih dia udah dekat dari pertama kali ngelihat. Maksudnya apa tuh nnggg oia pandangan pertama. Gak tega juga sih ngelihatnya. Tapi ya mau gimana lagi.

Alternatif pertama. Gue mau ajak dia sekedar mengelilingi kota di sore hari naik kereta. Dan saat jam setengah enam atau klo gak ada jam bisa juga dengar suara adzan maghrib. Saat itu gue nyatain perasaan gue ke dia. Gue sih yakin dia bakal terima demgam sedikit mikir gimana klo dia ditolak dan ditinggalkan ditempat yang sepi dan tidak ada kendaraan umum.klo pun dia nekat nolak. Gue tinggal pura pura permisi ke dia dengan alasan mau nganter nyokap beli bunga... loh tapi kan nyokap gue di kampung.? Hampir aja gue jatuh ke lobang yang sama.

Alternatif kedua. Gue mau sewa preman murah yang bisa di bayar tigaribu lima ratus. Atau bisa juga dengan tiga batang rokok. Trus gue buat rencana dengan preman tersebut. Rencananya adalah. Pertama suruh si preman ngejambret si cewe di saat gue pura pura permisi ke WC. Nah disaat si preman ngejambret disitu gue kejar preman tersebut dan menghajarnya. Pasti di.... di terima gak ya.

Alternatif ketiga. Gue bisa ajak dia ke kuburan... loh ntar gimana bilangnya.? Bilang aja mau ziarah nenek gue. Nah saat jam 6 sore. Disitu gue tembak dia. Romantiskan.? Gila, belum ada orang nembak di tempat seperti ini dan keadaan seperti ini. Sekalipun itu di sinetron. Kalau pun dia nekat nolak, gue pura pura aja ppermisi buat beli kembang untuk makam nenek gue. Tapi gue yakin pasti di.... di gampar gue besok sama emaknya.

Alternatif ke empat adalah, gue mau melakukan adegan yang sedikit nekat... eh tunggu dulu, maksudnya bukan nekat yang ada di pikiran kotor kalian. Gue mau melakukan hal yang nekat seperti... tunggu tunggu, gue juga bukan mau makan kaca di depan dia untuk buat dia takjub. Gue mau tembak dia di pusat keramaian. Contohnya... hah kuburan.? WC umum.? Terowongan.? Itu sepi bego. Contohnya di depan kantor walikota atau pasar. Gue yakin dia gak mau malu untuk nolak gue. Apa lagi dia ke pasar itu tiap hari. Atau kalau dia nekat nolak. Gue ambil buah salak dan gue iriskan ke muka.... ya muka gue lah.

Atau alternatif terakhir adalah... ya melalui facebook, tapi ntar klo ada yang buka facebook dia gimana.? Klo gitu twitter, tapi ntar klo ada yang buka twitter dia gimana.? Eh tunggu, dia gak punya twitter. Yaudah sms aja dah, repot banget. Tapi ini mengandalkan hoki atau keberuntungan. Klo moodnya lagi baik ya diterima, klo moodnya lagi buruk ya ditolak+miss comunication.

Oke kembali ke bunga...bunga yang mana.? Bunga bank.? Bunga mawar.? Bukan, bunga cewe yang gue taksir tadi. Ya jadi singkatnya setelah satu bulan. Akhirnya gue tau klo dia udah pernah pacaran sama sahabat gue.

miris banget....

‘etdah, isi pulsa 10 rebu aja juga’       

Oke pulsa gue udah terisi dan gue langsung lari dengan kencang menuju rumah gue. Sampai dirumah, gue langsung ngambil hape dan ngetik sms untuk si bunga.

‘bunga, maaf ya lama balasnya, tadi aku lagi bantuin ibu aku bersih bersih rumah’ gue kirim sms itu tetapi gak ada balasan. Apa dia benar benar lagi marah sama gue.?? Mati gue.

Yaudah gue telpon dia, iya deh iya. Gue rela pulsa gue abis. Karena tarif nelpon AS ke XL mahal kan? Ya biar aja gue perhitungan. Namanya juga duit. Gue telpon dia dan apa yang terjadi.? Jeng jeng jenggg.. Di Reject~. Udah gak usah pura pura gak tau deh, maksudnya di tolak. Iya telfon dari gue aja ditolak. Gimana klo gue nembak dia? Bisa bisa di ludahin muka gue.

Malamnya gue gak bisa tidur gara gara mikirin bunga. Gue bertanya tanya dalam hati

‘apa kejadian yang akan terjadi besok.?’

‘kapan kejadian tersebut terjadi.?’

‘mengapa kejadian tersebut bisa terjadi.?’

‘siapa penyebab kejadian ini.?’

‘bagaimana kejadian ini terjadi.?’

‘dimana kejadian terjadi.?’

Eh tunggu dulu, itu kaya pekajaran bahasa indonesia kelas 3 smp semester 1 bab 4. 5W +1H kan.? ya itu pelajaran kelas 3 sama bu’dermina sitompul. Dia telaten banget dalam mengajar, tegas untuk membuat anak sukses itu bagus loo, tapi pertanyaannya kenapa gue di tegasin gak sukses sukses sampe sekarang.? 

bangun dan cepat cepat untuk berangkat sekolah untuk menjawab pertanyaan 5W+1H yang gue buat tadi malam sebelum tidur. Sampe sekolah gue langsung masuk kelas.. eh salah, parkirin motor dulu baru masuk kelas.

Sampai dikelas apa yang terjadi.? Gue liat dia duduk manis disamping laki laki yang tidak asing bagi gue. Gue panik setengah mati, dia bener bener marah sama gue. Tunggu dulu, pria itu... iya pria itu tidak asing bagi gue. DIA WALI KELAS GUE.

Dengan langkah yangdeg degan dan hati yang gemetar... eh itu tebalik. Oh iya makasih. Dengan langkah yang gemetar dan hati yang deg degan. Gue samperin dia.

Kali ini gue harus ngerangkai kata kata yang buat dia gak marah lagi sama gue.

Alternatif kalimat pertama “selamat pagi bunga. Hari ini kamu terlihat ceria seperti bunga...bunga bank? Bukan bukan. Seperti bunga mawar”

Alternatif kalimat kedua “good morning my flower. Aduuh gue baru nyadar klo gue gak ngerti bahasa inggris”

Alternatif kalimat ketiga “buenos noches bunga” yaudah Cuma itu aja bahasa spanyol yang gue kuasai.

Alternatif kalimat keempat “hei whatsapp bro bunga, you okay.? Oh good men” tapi gue sadar klo dia bukan anak jaman.

Alternatif kata terakhir “._..._._...__.._..___. _._.._ ._.._ ._.__. __..._” prit priiiitt prit prit prit prtiiiiitt prit.... ya itu alternatif terakhir andalan gue. Sandi morse yang gue pelajari saat gue berguru di kaki gunung kawi.

Jadi pakai alternatif yang mana nih.? Yang satu aja kali ya. Gue deketin dia dan baru saja ingin menyampaikan kalimat alternatif pertama. Tetapi apa yang terjadi.? “TTEEEEETTT” suara apa itu.? Dari mana datangya? Ternyata bel masuk.. itu intinya.? Ya gue gak jadi ngomong sama dia.

Rencana gue selanjutnya adalah... gue jegat dia saat pulang ke rumahnya. Enggak enggak itu terlalu berbahaya untuk anak-anak seperti gue. Gue gak mau ngulangin kata kata itu untuk sekarang. Maaf ya, gue lagi sedih.

Gue akan ngomong 4 mata ke dia saat pulang sekolah. Tapi gimana akhirnya jika rencana ini gagal juga.? Gimana mau tau hasilnya kalau gak dicoba. Saat pulang sekolah pun tiba. Saat dia masukin buku ke tasnya. Gue hampiri dia sambil meng ekhem kan suasana.

“ekhem” gue membuka percakapan dengan tanpa tujuan.

“apa.?” Jawabnya ketus

“kenapa telfonnya semalam ditutup.?” Gue ngomong dengan nada gemetar takut dimarahi

“oh itu yang semalem, abis aku kesel sih kamu gak bales sms aku” jawabnya sambil beranjak pergi. Dengan refleks gue pegang tanganya.

“eh tunggu,maafin aku dong. Kan aku udah kasih alasannya” gue masih megang tangannya nih.

“iya lepasin dulu dong, kamu kira aku gatau apa.? Mama mu itu lagi ke bandung tiga hari yang lalu dan akan kembali lusa” dia ngomong layaknya mama dedeh sedang membuka acara pengajian... apa hubungannya emang? Yaudah lupakan. Selanjutnya dia pergi ninggalin gue yang masih terpaku.

Kok gue bisa lupa klo nyokap gue lagi gak ada dirumah.? Anak macam apa gue ini.? Yaampun gue teringat malin kundang. Gue harus cepat telfon nyokap gue.

“HALO HALO MAMA, MAAFIN JUANG YA MA”

“maaf ini siapa.? Mau pesan lapangan futsal.?”

Oh my god. Ini kejadian yang ke 7x gue salah nelfon orang setelah sebelumnya mau nellfon temen malah ketelfon service kipas angin. Sial banget gue hari ini. Gue ngebanting hp nokia 3310 gue dan seketika meledak. Gue meratapi dan mengingat ingat kesialan apa saja yang gue dapat hari ini. Tapi tunggu dulu.. kenapa hpnya gue banting.? Ini salah satu kesialan juga.

 Gue pengen banget secepatnya nembak dia saat itu. Gue juga udah meyiapkan beberapa rencana untuk nembak dia. Mau tau gimana rencananya.? Kasi  tau gak ya euumm. 

Bersambung...

Gue udah cerita belom klo gue punya 2 sahabat.? Iya sahabat jomblo... eh tunggu, sebelum loe ngambil keputusan. Gue tegasin klo kami bukan homo. Kami tiga ada suka diantara cewe dikelas itu. Tapi ya itu... itu apa.? Ya itu...

Klo gue.? Gue jadi ilfeel sama cewe yang gue taksir karena ternyata dia udah pacaran duluan sama SAHABAT gue.. iya sahabat guee. Dalem kan.? Dalem banget. Jadi masa’ gue harus balik lagi.?

Jadi pada awal bulan oktober, kami sekelas lagi berenang di salah satu kolam yang ada di medan. Gue lupa namanya. Jadi gue beraniin hari itu untuk mencoba lebih dekat dengan dia... dia.? Dia siapa.? Oh iya gue belum kasi tau namanya. Namanya.. sugiarto aja kali ya.? Oh bunga aja deh.

Jadi gue nekat ngajak dia pulang bareng. Oh iya. Ini sebelum gue tau klo dia udah pacaran sama sahabat gue. Jadi gue masih ingin nembak dia ntar saat gue rasa klo dia juga suka sama gue.

Saat pulang renang gue ngomong dia dengan agak berwibawa

‘bunga. Pulang bareng aku yuk.? Ada yang pingin aku omongi sama kamu’

Dia diam. Mikir beberapa menit. Lalu mengiyakan ajakan gue

‘iya deh, tapi jangan ngebut ngebut ya’

‘emang kenapa.?’

‘ntar rambutku rusak’

‘oh iya iya’ kirain kenapa

Di perjalanan kami diam di 5 menit awal. Gue masih belum bisa ngomong...karena apa.? Takut.? Bukan, gue lagi ngunyah saat itu. Lalu dia yang buka percakapan duluan.

‘kok diam aja sih ju?’

‘eh iya, nih udah ngomong kan’

‘katanya tadi ada yang ingin di omongi.? Ayo dong’

Aduuhh gue lupa mau ngomong apa. Apa gue harus bilang.... bilang apa.? Bukan, bukan bilang waw. Gue harus bilang bunga, kamu sukak gak sama aku? Ah begoo, itu terlalu cepat. Atau bunga, kamu ada rasa gak sama aku.? Rasa apa.? Enggak bukan itu. Setelah mikir agak lama. Gue tau gue mau ngomong apa

‘bunga, nnngg’

‘iya, ayo ngomong’

‘nngg mundur dikit dong, sempit nih’

‘Cuma itu doang.? Oh’

Wah kayanya dia marah dah sama gue, selama setengah perjalanan tersisa kami hanya diam membisu. Sampainya di rumahnya, dia turun dan bilang “makasih ya” yaaah masa’ Cuma gitu doang.? Yang gue liat di FTV gak kaya gitu deh. Ada adegan.... eh masih anak anak belum boleh.

Sampai dirumah. Gue langsung buru buru ngambil hape dan langsung ngesms dia. Dan apa yang terjadi.? Smsnya gak terkirim. Loh kenapa ini.? PULSA GUE ABIS. Gimana gue harus nanyain ke dia klo pulsa aja gak ada. Oia facebook, gue buka browser dan apa yang terjadi.? Gak bisa connect. Kenapa lagi ini.? KUOTA GUE ABIS.

Gue bingung harus gimana. Mau minjem hape nyokap juga belum pulang. Oh iya gue ada ide, gue kirim surat pake TIKI aja kali ya.? Ah lebay banget bego. Atau pake merpati abu abu.?... kenapa harus abu abu.? Supaya keren aja. Yang ada dia udah mati ke tabrak angkot 46 sebelum nyampe tujuan.

Akhirnya gue pasrah dengan apapun perasaan yang dia alami sampe saat ini.

Malam tiba dan hp nokia 3310 gue bergetar tanda sms masuk. Gue buka dan gue baca ternyata si bunga ngirim sms ke gue yang isinya? ‘ju, udah siap PR matematika.? Besok nyontek ya’   iya bunga iyaa, gue udah siap  pr matematika dan gue siap untuk ngasi contek ke elu. Tapi gimana gue ngasi taunya.

Beberapa menit kemudian hp 3310 kesayangan gue getar lagi. Masih dari orang yang sama tetapi dengan isi pesan yang berbeda ‘ih ju sombong kali kau ah, yaudah aku gak akan ganggu kau lagi’ mampus gue. Cepat cepat gue congkel celengan gue dan ngambil uang 10ribuan. Gue lari kedepan gang, sampe di depan gang gue teriak dengan kencang ‘BANG BELI PULSA BANG, BANG CEPAT BANG, BANG AYO DONG BANG’ 

Bersambung....

Di Film baru nya yg Berjudul "Mika"

Terinspirasi dari Novel  "Waktu aku sama Mika" yg di Tulis oleh Indi

Sutradara : Lasja F. Susatyo

Pemeran : Vino G. Bastian, Velove Vexia, Donna Harun, Iszur Muchtar, Dallas Pratama, Framly Nainggolan.

dari sinopsis nya. ini Film emang kudu di tongton..!

wajiblah bagi Para VGB Friends.. hehe

ni dia sinopsis nyaa:

Indi (Velove Vexia) adalah seorang gadis periang yang dunianya berubah total saat ia didiagnosa mengidap penyakit scoliosis ketika di bangku SMP. Karena kondisi kesehatannya ini, dia harus mengenakan besi penyangga tubuh (brace) selama 23 jam setiap hari.

Sebelum masuk SMA dia berlibur ke Jakarta, dan di sinilah Indi berkenalan dengan Mika (Vino G. Bastian) lewat sebuah pertemuan tak terduga. Mereka lalu menjadi teman dekat. Mika yang cuek, seru, berani, dan selalu memandang hidup dengan santai dan positif perlahan bisa membantu Indi untuk kembali jadi gadis periang dan berani untuk melawan penyakitnya. Mika selalu punya cara untuk membuat Indi merasa bahagia di tengah siksaan penyakit yang diidapnya.

Indi menutupi hubungannya dengan Mika dari Ibunya (Donna Harun) karena dia tahu ibunya tidak suka dengan Mika yang jauh lebih tua dan bertato. Ketika hubungan mereka semakin dekat, Mika mengungkapkan satu rahasia tentang dirinya: Ia mengidap penyakit AIDS.

Masalah mulai berdatangan ketika kondisi Mika yang semakin lemah dan masa lalunya mulai terungkap. Bapak Indi (Izur Muchtar) dan Ibu dan teman-teman Indi mulai mengetahui soal Mika dan masa lalunya. Tetapi mereka tidak tahu hal-hal indah yang telah dilakukan Mika untuk Indi. Setelah kematian sahabatnya (Framly Nainggolan), Mika mundur dan meninggalkan Indi dengan penuh pertanyaan. Mika tahu waktunya telah dekat dan tidak mau Indi nanti merasa lebih sakit. Dibalik kesedihan Indi setelah ditinggal Mika, dia tahu bahwa Mika justru membuatnya semakin hidup dan berusaha untuk mengalahkan kondisi kesehatannya.

berikut beberapa pictnya: