Posesif. Yes or No?

Keinginan untuk memiliki dan takut kehilangan secara berlebihan, atau disingkat posesif adalah sikap yang sering muncul dalam sebuah hubunga...

Keinginan untuk memiliki dan takut kehilangan secara berlebihan, atau disingkat posesif adalah sikap yang sering muncul dalam sebuah hubungan asmara. Sikap posesif merupakan kumpulan dari rasa tidak aman, tidak percaya diri, kesepian, ketergantungan, dan takut kehilangan. Sikap ini dapat berupa tindakan pasif seperti perasaan tidak senang dan kesal sampai berupa tindakan agresif seperti mengontrol dan menyerang pasangan. 

Lihat pertanyaan dibawah ini, dan coba jawab dengan Yes or No. 
1. Sering menaruh rasa curiga terhadap kegiatan pasanganmu?
2. Ingin tau segalanya ketika tidak bersamanya? 
3. Merasa tidak senang ketika pasanganmu berbicara dengan lawan jenis?
4. Selalu cemas apabila dia nggak ngesms? 
5. Mengatur kepada siapa dan dengan siapa dia berpergian? 
6. Merasa tidak bisa hidup tanpanya? 
7. Merasa ingin selalu dengannya? 

Kalau 4 dari 7 pertanyaan diatas kamu jawab Yes, kamu adalah orang yang posesif. Ya termasuk aku, malah ketujuh point diatas adalah semua yang aku rasain. Aku jawab Yes untuk semuanya. ponten seratus. Tapi tenang, biarpun aku orang yang posesif, tulisan ini nggak semata-mata curhatan aku, jadi nggak 100% pro dengan posesif. 

Apakah Posesif itu berbahaya? Pasti. Jika kamu tidak bisa  mengendalikannya hingga pasanganmu merasa seperti punya bodyguard, tidak punya kebebasan, terkekang, merasa tidak dipercaya dan tidak diahrgai. Hasilnya? mudah ditebak, hubungan tidak akan berjalan lancar karena sudah jelas tidak saling percaya lagi. Kalaupun masih berjalan, ya nggak mulus, banyak berantemnya. Mau putus tapi masih sayang. 

Apa alasan orang bisa menjadi posesif? 

Pertama, sudah pernah disakiti. Ya orang yang sudah pernah disakiti jadi sulit percaya kepada pasangannya, apalagi disakitinya berkali-kali. Loh kalo gitu kenapa ga putus aja? banyak faktornya, bisa karena masih sayang, sulit dilupakan, dll. Karena sudah pernah disakiti ini, seseorang akan lebih ekstra mengontrol pasangannya untuk memastikan pasanganya tidak menyakitinya lagi. Contoh simplenya : selingkuh. 

kedua, Sudah terlalu sayang. Seseorang akan menjadi posesif karena sudah terlalu sayang dengan pasangannya. oleh karena itu, dia nggak ingin melewatkan satu moment pun dengan pasangannya, nggak ingin pasangannya menghianati dia. 

Oke, bagaimana cara mengatasi posesif? Ini pun aku liat dari sumber yaa, karena akupun belum bisa mengatasinya. tapi mari sama-sama kita atasi. 

1. Hargai Privasi 
Setiap orang mempunyai privasinya masing-masing. Biarpun dia adalah pasanganmu, tetap hargai privasinya. Aku yakin nggak sedikit kita yang masih suka meriksa ponsel pasangan kita, melihat siapa aja yang berhubungan sama dia lewat ponsel. Harusnya ini dilarang. 

2. Berikan Pasanganm Kebebasan
Oke, mulai sekarang stop untuk mengatur apa saja yang pasanganmu lakukan dan dengan siapa saja dia melakukannya. Sebenernya, mengontrolnya bukan malah akan memperbaiki hubungan kamu, Setiap orang punya naluri untuk memberontak ketika hak mereka untuk bebas direnggut. Memiliki dia disamping kita bukan berarti kita memiliki hidupnya juga. 

3. Jangan Membeli Cinta
Sering dari kita ketika memberi hadiah kepada pasangan mengikut sertakan harapan-harapan dibalik hadiah tersebut, misalnya berharap dia lebih perhatian, dia jadi makin sayang. Nah, hal tersebut yang membuat kita semakin posesif, kita menganggap bahwa dia berhutang sesuatu karena kita sudah membelikan dia sesuatu, dan hutang itu kita harapkan dibayar dengan kasing sayang. Can't. Cinta adalah sesuatu yang tak bernilai dan tidak memiliki label harga. 

4. Bergaulah Dengan Orang Lain
Jika kamu bersikap posesif karena nggak bisa kesepian kaya aku ini. Maka mulai sekarang kalian harus mencari pergaulan lain diluar sana biar nggak kepikiran terus dengan doi, biarlah doi dengan kegiatannya dan kita dengan kegiatan kita. Asalkan jangan berbuat yang enggak2 dan saling percaya. dan itu yang susah. 

5. Biasakan Hidup Mandiri
Kita nggak bisa terus menerus hidup bergantung pada doi, Seperti yang aku bilang tadi, biarlah doi melakukan kegiatannya dengan bebas, terus2an bersama bosen juga kali yaa, harus ada senggangnya, ibarat main layangan tuh ditarik ulur. 

Alasan Aku Bersikap Posesif? 

Ini buat kamu juga yaa biar tau. Jadi intinya mungkin kita udah nggak saling percaya, Kasusnya tuh klasik banget, aku khawatir dengan apa yang dia lakuin kalo nggak ada aku. 
Jadi biasanya ini terjadi kalau udah pulang sekolah, apalagi musim ujian gini pulang sekolah cepat. Biasanya waktu pulang aku ajakin dulu tuh dia pulang bareng, kalau dia mau ya aman untuk hari itu, kalau nggak mau, siap2 kepikiran satu harian. 
Contohnya tadi aja ya, pas udah bel sekolahkan, aku intip ke kelasnya ngga ada, aku tanyain temen2 kita ngga ada yang tau, wes aku tungguin, eh pas dia balik diajakin pulang gamau, gatau kali yaa dia kita udh nungguin. 
Setelah itu ya pasti ane langsung kepikiran. 
Bukannya aku nggak percaya yaa, tapi dia suka ngelakuin hal-hal yang aku ngga suka, pas masih ada aku aja berani loo, apalagi pas aku ngga ada? gimana coba ngga kepikiran? 
Ya kasusnya itu-itu aja, ntar adu pendapat tentang itu, biasanya doi blg "aku nggak ngapa-ngapain kok" ya tapi gimana aku mau percaya? pernah satu kali aku ngetes kan, aku blg mau pulang duluan, eh pas balik ke kelas dia udah mengulah. kesel ga?. Ya emang sih nggak kasusnya nggak pernah larut, tapi awet. 

Kesimpulannya, menurutku sih tetep, posesif itu tanda sayang, tanda nggak mau kehilangan. Selain itu, untuk meminimalisir sikap posesif, ya harus ada rasa saling percaya. 
Dan buat kamu yang merasa di-posesif-in, cobalah untuk tidak mengecewakan dia lagi, kalaupun emang harus ditinggal, sering2 ngasih kabar biar dia ngga khawatir, sms doang apa susahnya sih. kalau kamu sms aja susah malah buat dia tambah khawatir. oke gitu aja. sekian dan terima kasih. 

You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images